Awal mula saya mengenalkan buku pada Rafif ketika dia berusia 11 bulan. Dia belum bisa berjalan, baru bisa merangkak saat itu. Alhamdulillah diberi rezeki bisa beli buku boardbook untuknya.
Sengaja memang saya memilih buku yang tahan banting buat Rafif. Biar lebih awet dan hemat juga, tentu jadi pertimbangan saya.
Awet karena tahan banting nggak gampang sobek. Hemat karena nggak kudu beli lagi dan lagi karena bukunya rusak disobek ato ketumpahan air. 😁

Kalau ditanya bagaimana pengalaman pertama membacakan buku, anaknya malah ngeloyor pergi alias dicuekin. Dilirik aja enggaaaak. Sama sekali nggak tertarik dan lebih tertarik dengan yang lain atau main sendiri.😂 "Tak apa. Ini baru awal. Semua ada prosesnya." kataku untuk menyemangati diri sendiri. 😁

Tapi saya tak menyerah. Tiap hari saya bacakan dengan suara keras meskipun selalu diabaikan dan serasa ngomong sama tembok. Haha Selang tiga bulanan, dia mulai tertarik dengan buku. Bukunya dilempar-lempar, didorong-dorong, didudukin. Alhamdulillah tak apa. Itu artinya dia mulai penasaran sama buku. Sinyal positif 😍
Lalu tiap hari saya ajak dia bermain dengan buku. Membuat kereta dari buku, buat rumah-rumahan, buat garasi mobil, atau jalan buat mobil, sembari tetap saya bacakan buku tiap hari.
Dan suatu hari, saat baru bangun tidur pagi. Tiba-tiba dia langsung bilang, "Tutu, tutu" yang artinya minta diambilkan dan dibacakan buku. Masya Allah emaknya girang bukan kepalang. Girangnya serasa dapet bisikan, "Mi, uangnya buat Ummi udah Abi transfer ya." Hahaha😂😂
Sejak saat itu, Rafif mulai buka-buka buku sendiri. Lihat-lihat gambar di buku, dan minta dibacakan buku. Sekarang Rafif sudah hampir berusia 2 tahun. Dia lebih suka cerita sendiri ketika baca buku, nunjuk-nunjuk gambar dibuku untuk bertanya, "Mik, ini apa?" Atau ngasih tau Umminya itu gambar apa seolah sedang mengajari. 😁
Masya Allah. Perjuangan kami selama ini tak sia-sia, karena tidak ada proses yang menghianati hasil. Ayo, semangat buat mamak-mamak yang ingin mengenalkan buku pada si kecil😘
Sabar, konsisten. Itulah kuncinya. Ayo, bacakan mereka buku, mak. 😘

Note : Abaikan rumah yang berantakan. Fokus sama bocah kecil yang kepergok lagi asyik membaca 😍